e-Money belum banyak digunakan masyarakat

Posted on

E-Money adalah salah satu alat pembayaran yang ada di Indonesia dan menurut saya, ini adalah salah satu yang keren. Mengapa? Karena dengan menggunakan e-money maka secara otomatis akan mengurangi membawa uang dalam jumlah yang banyak. Selain itu dengan menggunakan e-money kita bisa menakar berapa banyak uang yang akan digunakan dan untuk kebutuhan apa saja. Pembayaran dengan e-money ini belum banyak digunakan masyarakat di Indonesia. Ada banyak hal yang harus dilihat ketika pembayaran dengan e-money belum populer.

e-money belum banyak digunakan di Indonesia

Ada beberapa macam e-Money yang sekarang beredar di Indonesia, baik dari bank BUMN maupun yang diterbitkan oleh bank swasta. Apa saja contoh dari e-money yang diterbitkan oleh bank BUMN? Bank mandiri dengan e-Money, BRI dengan Brizzi, BNI mempunyai TapCash dan BTN menggunakan Blink yang bekerja sama dengan Bank Mandiri. Bagaimana dengan bank swasta? Salah satu bank swasta yang menerbitkan e-money adalah BCA dengan produknya Flash BCA.

Faktor membuat e-money belum banyak digunakan

Tentunya ada faktor – faktor yang mungkin membuat e-money ini belum populer di kalangan masyarakat kita. Menurut tirto.id, setidaknya ada 4 faktor kekurangan e-money yang menjadi penyebab kurangnya pemakaian di kehidupan sehari – hari. Akan tetapi ada beberapa yang saya tulis sendiri menurut pengalaman pribadi. Kita di sini sharing bukan hanya untuk faktor buruknya tapi juga bagaimana solusi kita untuk masalah tersebut.

#1 Sinyal harus stabil

Ini adalah salah satu ketakutan orang untuk menggunakan e-money yaitu sinyal saat transaksi. Seharusnya ini bukan menjadi ketakutan jika kita bukan merupakan orang yang panik. Mengapa begitu? Karena sebenarnya kita bisa mengajukan complain ke bank untuk diberikan solusi untuk transaksi yang tidak berhasil. Akan tetapi, tidak semua orang akan berfikir seperti itu maka ini menjadi salah satu sebab e-money belum begitu banyak digunakan oleh masyarakat.

#2 e-Money dianggap kurang aman

Bagi sebagian orang e-money masih dianggap kurang aman karena uangnya tersimpan dikartu dan tidak terhubung ke mana – mana. Ini sangat berbeda dengan kartu atm yang mana hanya menjadi media perantara untuk melakukan transaksi dan sumber dana berasal dari tabungan.

Bagaimana jika kartu hilang? Hal ini memang sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita sebagai pemilik kartu. Ini bisa kita ibaratkan sebagai dompet kita, bagaimana jika kita kehilangan dompet? Apakah kita akan minta ganti kepada pihak kepolisian? Tentunya tidak bisa. Oleh karena itu, jika kita menggunakan karti e-money maka perlakukanlah seperti kita memperlakukan dompet kita.

#3 Belum semua minimarket bisa transaksi menggunakan e-money

Ini adalah kendala yang banyak dihadapi oleh masyarakat kita yang di lingkungan sekitar. Belum banyak merchant yang bekerjasama dengan bank penerbit kartu e-money. Untuk merchant yang sudah bekerjasama seperti Indomaret, Alfamart, parkiran dan gerbang tol.

#4 Jika kartu hilang atau rusak

Bagaimana jika kartu hilang? Ini yang sering menjadi pertanyaan jika ada orang yang mau beli e-money. e-Money itu ibaratnya dompet pribadi kita dan menjadi tanggung jawab pemiliknya. Sebagai contoh saja, apakah dompet kita akan kita pinjamkan kepada orang lain? Nah itu juga perlakukan kita terhadap e-money.

Bagaimana jika kartunya rusak? Masih seperti dompet contohnya, pihak bank akan membantu untuk mengembalikan uangnya ke kita. Bagaimana dengan kartunya? Untuk kartu kita harus beli baru.

Kita sebagai pengguna e-money harus hati – hati dalam semua hal dan tidak hanya dalam bertransaksi. Dalam menyimpan dan menggunakannya pun harus hati – hati karena itu adalah tanggung jawab kita masing – masing.

Nah itu adalah faktor – faktor yang sering kita jumpai mengapa kartu e-money belum banyak digunakan oleh masyarakat kita.

Terima kasih sudah berkunjung ke Ikirangga Blog. Semoga artikel yang sudah kita bagikan ini bermanfaat untuk kita semua. Teman – teman juga bisa sharing artikel ini di media sosial supaya lebih banyak orang yang tahu.

Gravatar Image
Seorang lelaki biasa yang sudah menjadi suami dan seorang ayah. Tertarik dengan blog sejak tahun 2006.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *